Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menyebutkan empat kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogi, kepribadian, sosial, dan profesional. Salah satu aspek kompetensi pedagogik adalah guru mampu melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Kreatifitas guru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di kelas dapat dikaji secara ilmiah dengan melakukan suatu penelitian yang dikenal dengan penelitian tindakan kelas. PTK sangat diharapkan dapat dilakukan oleh guru. Namun, kenyataan saat ini menunjukkan bahwa PTK belum menjadi bagian dari kehidupan professional guru karena adanya kesulitan yang dirasakan diantaranya kesulitan dalam menentukan dan menyusun instrumen penelitian.
Melalui program hibah dari LP3M UMRAH, tim dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Universitas Maritim Raja Ali Haji, Dr. Nur Izzati, S.Pd., M.Si.(ketua), Mirta Fera S.Pd., M.Sc dan Rezky Ramadhona, S.Pd., M.Pd. (Anggota) serta dibantu oleh mahasiswa mengadakan kegiatan pengabdian sebagai wujud pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dengan tema “Pembimbingan Pengembangan Instrumen Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru SMPN 3 Bintan” .
Sasaran peserta adalah guru SMPN 3 Bintan, dimana kegiatan ini diikuti 20 orang guru SMPN 3 Bintan, namun dalam pelaksanaanya kegiatan ini juga diikuti oleh 8 orang guru-guru yang ada di Tanjungpinang. Dikarenakan pada masa Pandemi Covid-19, kegiatan pengabdian ini dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi Zoom dan rekaman video juga diupload di youtube. Video dapat diakses melalui link youtube https://youtu.be/SyvUBCVc05U.

Ketua tim yang bertindak sebagai narasumber memaparkan materi terkait pengembangan instrumen yang digunakan dalam PTK. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pengembangan instrumen penelitian tindakan kelas dan menargetkan guru-guru dapat mengembangkan instrumen sendiri untuk terutama untuk keperluan PTK yang akan dilaksanakan. Pada pemaparannya, narasumber menjelaskan materi secara berjenjang mulai dari definisi umum instrumen penelitian, instrumen penelitian tindakan kelas (PTK), kelompok instrumen utama dan penunjang pada PTK, dilengkapi dengan langkah-langkah pengembangan salah satu instrumen berupa lembar observasi.

antusiasme guru-guru sangat tinggi dalam mengikuti sesi pembimbingan online. Hal ini terlihat dari respon dan umpan balik yang di berikan baik saat menjawab langsung pertanyaan dari narasumber maupun aktifitas di ruang chatting zoom yang tersedia. Komunikasi dan diskusi berlangsung secara aktif pada sesi ini dimana tidak hanya pemaparan materi dari narasumber tetapi juga penyampaian pendapat oleh guru-guru terkait pemahaman mereka mereka mengenai instrumen PTK.
Setelah mengikuti kegiatan pembimbingan pengembangan instrumen penelitian tindakan kelas, guru-guru mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka dan merasakan adanya peningkatan pemahaman terkait instumen PTK. Hal ini juga didukung dari form evaluasi kegiatan yang diisi oleh guru-guru di akhir pertemuan.